11.8.14

Memahami Hubungan Makna

MEMAHAMI BERBAGAI HUBUNGAN MAKNA
1.      Sinonim
Sinonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk membedakan atau hal yang sama’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Misalnya, kata sudah dan  telah
2
.   -  Antonim
Antonim secara harfiah berarti ‘nama lain untuk benda lain pula’. Secara semantik, didefinisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap dari makna ungkapan. Misalnya, rajin dan malas, atau jahat dan baik

3.      Homonim
homonim secara harfiah artinya ‘nama sama untuk benda atau hal lain’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang bentuknya sama dengan ungkapan lain, tetapi maknanya tidak sama, Misalnya bisa  yang artinya ‘racun ular dengan bisa yang artinya ‘dapat’

4.      Homofon
Homofon  adalah ungkapan yang bunyinya sama dengan ungkapan lain, tetapi tulisan dan maknanya berbeda. Misalnya, sanksi ‘hukuman’ dengan  sangsi ‘ragu-ragu’

5.      Homograf
Homograf adalah ungkapan yang tulisannya sama dengan ungkapan lain, tetapi bunyi dan maknanya berbeda. Misalnya, teras ‘halaman rumah’ dengan teras yang dilafalkan [t’ras] yang berarti ‘inti kayu.

6.      Polisemi
Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga frasa) yang memiliki makna lebih dari satu. Misalnya, kata kaki pada kalimat-kalimat berikut.
a.       Kakinya tertusuk duri. b. Kaki meja itu patah.

7.      Hiponim dan hipernim
Hiponim secara harfiah berarti ‘nama yang termasuk di bawah nama lain’. Secara semantik, didefenisikan sebagai ungkapan yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. Sementara itu, hipernim adalah sebaliknya. Hipernim merupakan ungkapan yang maknanya mengandung atau mencakup makna ungkapan lain. Misalnya, kata anggrek berhiponim dengan bunga dan bunga berhipernim dengan  anggrek.